Lapisan ozon adalah lapisan tipis berupa gas O3 yang secara alamiah menyelimuti bumi dan terletak pada lapisan stratosfer sekitar 20-30 km diatas permukaan bumi. Meskipun konsentrasi ozon sangat kecil tapi sangat penting sebagai penyerap radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi organisme di bumi. Begitu tipisnya lapisan ini, jika coba dikompresi dengan tekanan udara di permukaan laut, lapisan ozon hanya setebal 3 mm. Menarik bukan? Bagaimana Lapisan Ozon Terbentuk?Sinar UltravioletPenipisan Lapisan OzonUpaya yang DilakukanReferensi Bagaimana Lapisan Ozon Terbentuk? Image by 7Continents Peristiwa pembentukan lapisan ozon telah terjadi berjuta-juta tahun yang lalu. Peristiwa ini justru memerlukan bantuan sinar ultraviolet yang mengenai molekul oksigen. Reaksi pembentukan lapisan ozon disebut reaksi Chapman. Reaksi yang terjadi adalah O2 + UV → O + OO + O2 → O3O3 + UV → O2 + OO + O3 → O2 + O2 Dari reaksi tersebut terlihat bahwa tidak ada O3 yang hilang serta terdapat kesetimbangan antara pembentukan ozon dan penguraiannya. Sinar matahari yang masuk ke bumi terbagi menjadi sinar tampak 400-700 nm, sinar inframerah >700 nm, dan sinar ultraviolet <400 nm. Sinar ultraviolet sendiri terbagi menjadi tiga macam yaitu UVA, UVB, dan UVC. UVA memiliki panjang gelombang 320-400 nm dan dapat cukup mudah menembus lapisan tipis ozon. Jenis sinar UV ini memang tidak begitu berbahaya tapi tetap berpotensi menyebabkan kerusakan kulit, penuaan diri, ataupun kanker kulit. Sementara UVB 270-320 nm tidak bisa menembus lapisan-lapisan selimut bumi dengan mudah. Sehingga sebagian UVB masih dapat menembus dan mencapai permukaan bumi. Radiasi UVB inilah yang berbahaya bagi kulit dan menjadi penyebab utama terbakarnya kulit oleh sinar matahari. Sedangkan UVC 150-300 nm sebetulnya sangat berbahaya bagi makhluk hidup, tetapi UVC ini bisa semuanya terserap sehingga tidak dapat menembus lapisan tipis ozon. Sehingga, tidak semua sinar ultraviolet matahari langsung mengenai kita. Sebagian ada yang tertahan di lapisan ozon, sebagian lain mengenai kulit kita dengan intensitas yang masih wajar. Hal ini karena bumi kita memiliki lapisan ozon. Namun sekarang keadaan lapisan ozon bumi perlu diperhatikan, sudah banyak sekali berkurang sehingga semakin kecil konsentrasinya. Kalian bisa mengamati kondisi lapisan ozon bumi kita di situs jejaring NASA. Penipisan Lapisan Ozon Lapisan ozon bisa rusak karena banyaknya zat radikal bebas di atmosfer seperti Nitrat Oksida NO, Dinitrogen Oksida N2O, Hidroksil OH, Klorin Cl, dan Bromin Br. Radikal bebas tersebut akan bereaksi dengan oksigen dan membentuk molekul yang lebih stabil. Akibatnya akan semakin sedikit oksigen yang bisa terbentuk ozon lewat bantuan sinar ultraviolet. Setiap zat radikal bebas tersebut mampu merusak lebih dari molekul ozon. Berbahaya sekali bukan? Pada tahun 2009, dinitrogen oksida menjadi zat perusak ozon terbesar yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Selain itu penggunaan zat kimia CFC yang biasa dipakai media pendingin gas pendorong spray aerosol juga berbahaya. Jika dilepas ke atmosfer, CFC akan terurai oleh sinar matahari sehingga akan melepas atom klorinnya. CFC memang perlu waktu sekitar 5 tahun untuk mencapi atmosfer, tetapi ketika sudah sampai di atmosfer, CFC bisa bertahan sekitar 40 sampai 150 tahun. Lapisan ozon telah berkurang sebanyak 4% semenjak tahun 1970. Menipisnya lapisan ozon dapat berdampak seperti Meningkatnya penyakit kanker kulitMeningkatnya penyakit katarakSinar matahari semakin terasa panasMerusak tanaman pangan tertentuMempengaruhi kehidupan planktonMeningkatnya karbon dioksida Upaya yang Dilakukan Tahun 1987, telah ditandatangani protokol montreal, perjanjian perlindungan terhadap lapisan ozon. Bahkan penggunaan CFC sudah mulai dihentikan pada 1995 di negara-negara maju. Sementara di negara berkembang pada tahun 2010. Selain itu penggunaan pestisida metil bromida secara bertahap mulai dihentikan pada tahun 1995. Referensi Infeksi di Lapisan Ozon – Yohanes SuryaLapisan OzonLubang di Lapisan Ozon Bisa Menutup dengan Sendirinya, Benarkah?
SinarUVB hanya bisa menembus awan, namun tidak bisa menembus kaca seperti yang dilakukan oleh sinar UVA. Sinar UVC. Sinar UVC merupakan jenis ketiga dari sinar ultraviolet atau sinar UV yang memiliki panjang gelombang cahaya sekitar 180 - 280 nm. Atau bisa dikatakan bahwa sinar UVC ini merupakan sinar ultraviolet yang terpendek dibandingkan dengan yang lainnya.
Seorang warga menggunakan payung guna terhindar dari panasnya matahari, Jakarta, pada Selasa 22/10/2019. Foto Iqbal Firdaus/kumparanIlustrasi cuaca panas. Foto Miguel MEDINA / AFPPola harian ini biasanya dipengaruhi oleh posisi dan waktu pergerakan Matahari, serta kondisi tutupan awan di suatu wilayah sehingga pada cuaca cerah di siang hari indeks ultraviolet dapat mencapai kategori 'Very high' sampai dengan Extreme’.- Hary Tirto Djamiko, Koordinasi Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG -Mengenal sinar ultraviolet Mataharicom-Sun Life, ilustrasi aktivitas di bawah sinar matahari Foto Shutterstock
Atmosferbumi melindungi kita dari sebagian besar sinar UVB—jumlah sinar UVB yang mencapai permukaan bumi bergantung pada garis lintang, ketinggian, waktu dalam setahun, dan faktor lainnya. Sinar ultraviolet C (UVC) tidak sampai ke permukaan bumi karena diserap sepenuhnya oleh atmosfer. Lapisan ozon melindungi kita dari sinar ultravioletPenting bagi kita untuk selalu melindungi tubuh dari sinar ultraviolet, terutama bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Pasalnya, paparan sinar ultraviolet yang berlebihan bisa merusak jaringan tubuh, bahkan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan tertentu. Dalam jumlah yang cukup, sinar ultraviolet UV dari sinar matahari sebenarnya diperlukan tubuh untuk membantu merangsang pembentukan vitamin D. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot serta mendukung kekuatan sistem imunitas tubuh. Sebaliknya, paparan sinar UV berlebihan justru menjadi tidak baik bagi kesehatan karena bisa memicu kerusakan kulit, penuaan dini, dan bahkan kanker kulit, seperti melanoma. Bagian Tubuh yang Perlu Dilindungi dari Sinar Ultraviolet Jenis radiasi sinar ultraviolet ada 3 macam, yaitu UVC, UVB, dan UVA. Sinar UVC tidak berbahaya, karena sinar ini terserap habis oleh atmosfer sehingga tidak bisa mencapai permukaan bumi. Sementara itu, sinar UVB adalah sinar yang bisa mencapai permukaan bumi, tetapi hanya mampu mengenai lapisan luar kulit, dan sinar UVA adalah sinar UV paling panjang yang mampu menembus hingga lapisan tengah kulit. Mengingat sinar UVB dan UVA mampu mencapai dan bahkan menembus permukaan kulit, Anda perlu mewaspadai bahaya sinar ultraviolet terhadap kesehatan tubuh. Oleh karena itu, Anda perlu melindungi berbagai bagian tubuh berikut dari paparan sinar ultraviolet 1. Mata Refleks kelopak mata untuk berkedip merupakan sebuah upaya tubuh untuk melindungi mata dari berbagai penyebab gangguan, termasuk paparan sinar ultraviolet yang terlalu terik atau silau. Paparan sinar ultraviolet pada mata dapat menyebabkan mata terasa perih, berair, berpasir, dan mengganggu penglihatan. Dalam jangka panjang, paparan sinar matahari berlebihan pada mata bisa menyebabkan mata terkena berbagai penyakit, seperti peradangan pada kornea fotokeratitis, peradangan pada konjungtiva atau lapisan dalam kelopak mata fotokunjungtivitis, katarak, pterigium, dan kanker mata. Untuk melindungi mata dari paparan sinar UV, Anda bisa menggunakan sunblock dengan SPF minimal 30 yang khusus digunakan pada mata, serta menggunakan kacamata hitam dan topi yang lebar. 2. Wajah Melindungi kulit wajah menggunakan sunblock wajah sangat penting dilakukan. Pasalnya, kulit wajah yang tidak dilindungi dengan baik dari paparan sinar ultraviolet bisa menyebabkan kerusakan serat elastin pada kulit. Itulah sebabnya, kulit wajah yang sering terpapar sinar ultraviolet bisa memicu munculnya tanda-tanda penuaan dini, seperti bitnik-bintik hitam, kulit kering, kasar, dan muncul kerutan wajah. Selain muncul tanda-tanda penuaan dini, beberapa masalah atau kondisi kulit yang bisa disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet antara lain Sunburn atau kulit terbakar, seperti kemerahan, melepuh, dan mengelupas Kanker kulit melanoma dan lesi prakanker keratosis aktinik Flek dan noda kehitaman atau kecokelatan di kulit melasma Telangiektasis, yakni pelebaran pembuluh darah kecil di bawah kulit 3. Telinga Bagian tubuh ini masih cukup jarang terlindungi dari paparan sinar matahari. Padahal, sama seperti kulit wajah, paparan sinar UV berlebihan juga bisa menyebabkan kulit telinga terkena berbagai penyakit, mulai dari sunburn, keratosis aktinik, hingga kanker. Agar telinga terhindar dari paparan sinar UV, Anda bisa mengoleskan tabir surya atau sunblock di liang daun telinga dan kulit sekitar telinga, serta mengenakan topi yang dapat melindungi telinga dari sinar matahari. 4. Leher Bagian tubuh yang juga penting untuk dilindungi dari sinar ultraviolet selanjutnya adalah leher. Ini karena kulit bagian leher adalah salah satu bagian umum yang sering terkena sinar ultraviolet dan sangat rentan terhadap kerusakan akibat paparan sinar yang belerbihan. Untuk melindungi kulit leher dari sinar UV, rutinlah mengoleskan tabir surya dengan SPF minimal 30 ke seluruh bagian leher, termasuk bagian sisi dan belakang leher. Selain itu, Anda juga bisa mengenakan topi yang lebar atau pakaian yang menutupi leher sebagai perlindungan ekstra di area leher. 5. Punggung Punggung termasuk bagian tubuh yang sering kali terlewatkan untuk dilindungi dari sinar ultraviolet. Padahal, bagian ini merupakan salah satu area tubuh yang cukup berisiko untuk terkena kanker kulit melanoma. Kondisi ini bisa ditandai dengan munculnya benjolan atau bercak yang berwarna kemerahan atau kehitaman dan cepat meluas atau membesar. Itulah sebabnya, penting sekali untuk mengoleskan sunblock ke seluruh permukaan kulit, termasuk punggung, terutama pada saat sedang beraktivitas di luar ruangan, misalnya berenang, bermain di pantai, atau berjemur. Selain beberapa bagian tubuh di atas, jangan lupa juga untuk melindungi bagian tubuh lainnya dari paparan sinar ultraviolet, seperti, bibir, bagian atas dada, tangan, dan kaki. Tips Melindungi Tubuh dari Sinar Ultraviolet Bila Anda sering melakukan aktivitas di luar ruangan, paparan sinar ultraviolet dari matahari mungkin tidak dapat dihindari sepenuhnya. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi tubuh dari bahaya sinar ultraviolet, antara lain Oleskan tabir surya dengan SPF minimal 30 ke wajah dan seluruh tubuh, lalu oleskan kembali setiap 1 atau 2 jam atau saat tubuh banyak berkeringat. Hindari mengoleskan tabir surya bersama dengan bahan lain, seperti losion, untuk menjaga efektivitas tabir surya. Hindari atau batasi paparan sinar matahari secara langsung antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. Kenakan pakaian gelap dan pakaian yang menutupi lengan dan kaki saat beraktivitas di luar ruangan, jika memungkinkan. Sinar matahari sebenarnya tidak harus dihindari sepenuhnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sinar matahari juga berguna untuk merangsang pembentukan vitamin D alami tubuh. Untuk mendapatkan manfaat sinar matahari dan mencegah dampak buruknya, Anda bisa berjemur di bawah pukul 10 pagi selama 10−15 menit, sebanyak 3 kali seminggu. Selain dari sinar matahari, Anda juga bisa mencukupi kebutuhan vitamin D dari makanan, seperti salmon, sarden, daging, dan telur, atau dengan mengonsumsi suplemen vitamin D sesuai anjuran dokter. Nah, itulah berbagai bagian tubuh yang penting untuk selalu Anda lindungi dari paparan sinar ultraviolet. Jika Anda sering menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dan memiliki keluhan tertentu akibat paparan sinar ultraviolet yang berlebihan, janganlah ragu berkonsultasi ke dokter kulit, ya. Jarakantara 147 juta hingga 152 juta km dari matahari setiap saat. Ketika berada paling dekat dengan bintang, sinar matahari hanya membutuhkan 490 detik (8 menit 10 detik) untuk mencapai Bumi. Dan kemudian pada titik yang paling jauh, dibutuhkan 507 detik (8 menit 27 detik) bagi sinar matahari untuk melakukan perjalanan.
Sinarultraviolet adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari matahari. Sinar ini tidak bisa dilihat oleh mata. Namun, beberapa hewan seperti lebah, burung, dan kupu-kupu bisa melihat sinar UV dengan jelas. Tidak semua sinar ultraviolet yang berasal dari matahari bisa mencapai permukaan bumi.
zUrZFV.