LombahOrganik basah = Limbah sayuran bekas, limbah kepala udang, limbah ikan, Limbah Organik Kering = Daun kering, fosil hewan yang sudah lama mati, ranting pohon Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Share via Email Print
Sisa bahan makanan atau sampah rumah tangga biasanya dibuang begitu saja. Sampah bisa diartikan sebagai barang yang sudah tidak terpakai lagi, lalu dibuang oleh pemakainya. Namun, tak jarang beberapa sampah justru dapat dikelola atau didaur ulang dengan prosedur yang tepat. Selain itu, ada pula yang disebut dengan istilah limbah, yakni sampah yang dihasilkan dari proses kegiatan produksi, sumber limbah di antaranya dari proses kegiatan pertanian, industri, pertambangan dan rumah tangga. Limbah terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang tersusun dari bahan-bahan organik dan dapat terurai melalui proses biologis. Limbah tersebut akan menimbulkan bau tak sedap saat membusuk, sehingga perlu penanganan tepat untuk mencegah terjadinya polusi udara. Salah satu penanganan yang efektif adalah mengolahnya menjadi pupuk organik. Ciri-ciri Limbah Organik Limbah organik memiliki ciri-ciri yang bisa memudahkan Anda dalam mengenalinya. Ciri umum dari limbah jenis organik di antaranya Umumnya, limbah organik mempunyai kandungan air dengan kadar yang banyak. Selama proses pembusukan, kandungan air yang terdapat di dalam limbah tersebut akan menguap hingga akhirnya mengering. Limbah organik berasal dari sisa bahan alam atau merupakan hasil olahan manusia, tak melalui proses panjang dan di dalamnya memuat banyak zat kimiawi. Limbah cenderung mudah membusuk, tanpa perlu melewati berbagai proses pengolahan. Hal itu dapat dibuktikan saat Anda menemukan limbah atau sampah yang hendak hancur, meski hanya dibiarkan selama beberapa waktu tanpa menjalani berbagai proses. Mikroba atau kuman pengurai yang ada di dalam atau dasar tanah, mampu menghancurkan limbah atau sampah. Dengan kata lain, apabila mengubur atau memendam limbah organik di dalam tanah dengan cara yang benar seperti di dalam atau dasar tanah, tak akan tercemar. Jenis Limbah Organik Limbah organik terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik basah dan limbah organik kering. Tahukah Anda, bahwa sampah organik membutuhkan waktu yang berbeda-beda hingga bisa terurai hancur secara sempurna? Salah satu hal yang menjadi pembedanya adalah, tingkat kekerasan sampah yang dapat dibedakan berdasarkan jenis limbah tersebut. Berikut dua contoh jenis limbah organik yang bisa ditemui di sekitar Anda 1. Limbah Lunak Organik Limbah lunak organik merupakan salah satu jenis limbah yang di dalamnya masih terdapat banyak kandungan air. Tidak hanya itu saja, biasanya limbah jenis ini memiliki tingkat kekerasan yang rendah atau lebih empuk, sehingga bakteri akan lebih mudah untuk mengolah dan menghancurkan limbah. Di bawah ini adalah beberapa contoh limbah lunak organik yang perlu Anda ketahui Sisa bahan makanan seperti sayur dan buah-buahan termasuk ke dalam limbah lunak organik. Sisa hasil dapur, ini perlu dipisahkan dari limbah lainnya karena masih bisa dimanfaatkan untuk hal lain, seperti menjadi kompos atau mencoba untuk mengeringkannya dan diolah kembali menjadi sebuah bahan prakarya menarik. Limbah kotoran makhluk hidup juga termasuk ke dalam limbah lunak organik. Limbah ini bisa Anda olah kembali untuk menjadi pupuk kandang yang bermanfaat bagi tanaman di rumah Anda. 2. Limbah Keras Organik Berbeda dari limbah lunak organik, limbah keras organik biasanya memiliki kandungan air dalam jumlah yang lebih sedikit. Karena kandungan airnya yang rendah mengakibatkan limbah keras organik membutuhkan waktu lebih lama untuk diolah dan hancur. Di bawah ini adalah beberapa contoh limbah keras organik yang ada di sekitar Anda Tempurung kelapa termasuk ke dalam salah satu limbah keras organik karena tempurung memiliki kandungan air yang sedikit dan tekstur yang keras. Ketika Anda berkunjung ke pantai, mungkin Anda sering melihat tempurung kelapa yang sudah kering, namun masih keras dan belum hancur secara sempurna. Batang kayu yang berasal dari pohon yang ditebang juga termasuk ke dalam limbah keras organik. Batang kayu tidak mudah untuk hancur dan membutuhkan waktu yang lama meskipun Anda sudah menguburnya di dalam tanah. Salah satu cara yang bisa Anda gunakan untuk mempercepat proses penghancuran batang kayu adalah dengan memotongnya dalam ukuran yang kecil. Kulit telur adalah salah satu limbah rumah tangga yang masuk ke dalam limbah keras organik. Kulit telur yang keras mengakibatkan proses pendauran ulang membutuhkan waktu lebih lama, sehingga Anda harus mengolahnya dengan lebih baik dan berhati-hati. Cara Memanfaatkan Limbah Organik Mungkin Anda sering merasa bingung tentang bagaimana mengolah limbah organik yang berasal dari rumah tangga Anda. Limbah yang masih bisa didaur ulang sebaiknya tidak perlu dibuang bersamaan dengan limbah anorganik karena Anda masih bisa memanfaatkannya sendiri di rumah. Di bawah ini adalah beberapa contoh yang bisa Anda ikuti untuk memanfaatkan limbah organik rumah tangga dengan mudah 1. Mengolah Limbah Dapur Menjadi Kompos Limbah dapur merupakan salah satu penyebab masalah meningkatnya limbah pada setiap negara. Manfaatkan limbah di dapur seperti sisa sampah sayuran dan buah-buahan untuk menjadi pupuk kompos yang baik. Siapkan sebuah tempat sampah khusus untuk menyimpan sampah sayuran dan buah-buahan supaya tidak tercampur dengan sampah lainnya. Sampah sayur dan buah yang sudah dipisahkan bisa Anda masukkan ke dalam tempat khusus yang Anda miliki untuk membuat kompos. Campurkan beberapa daun kering ke dalam tempat tersebut secara berulang hingga penuh lalu tutup dengan rapat. Setelah beberapa minggu, Anda bisa memanfaatkan pupuk kompos yang sudah dibuat untuk tanaman di rumah. 2. Memanfaatkan Kembali Bungkus Produk Makanan Ketika produk makanan yang Anda beli sudah habis, jangan terburu-buru untuk membuang bungkus dari produk makanan tersebut. Manfaatkanlah bungkus produk makanan yang masih bagus sebagai tempat penyimpanan dari makanan Anda yang lainnya. Pastikan untuk membersihkan bungkus produk makanan tersebut supaya tidak mencemari isi dari makanan yang Anda letakkan di dalamnya. 3. Manfaatkan Sisa Makanan Pernahkah Anda membuka kulkas dan melihat ada sisa bahan makanan dalam jumlah yang sedikit? Jangan langsung membuang sisa bahan makanan tersebut, karena sisa bahan makanan tersebut akan menjadi mubazir dan terbuang secara percuma. Kumpulkan sisa bahan makanan yang Anda miliki lalu olah bahan tersebut menjadi makanan yang kayak supaya tidak terbuang begitu saja. 4. Gunakan Kembali Tray Telur Ketika Anda berbelanja telur di pasar, penjual telur mungkin pernah memberikan tray tempat menyimpan telur untuk Anda bawa. Jangan langsung membuang tray tempat telur tersebut begitu saja, karena Anda masih bisa memanfaatkannya sebagai tempat untuk menyimpan telur sederhana di rumah. Pastikan untuk membersihkannya dengan baik supaya tidak ada kecoa yang bersarang dan hidup di dalamnya.
- Хоկεዌу էсի
- Ժኮпեժሢст шሩж
- З եւаզևхр
- Оշιщուзեкт гενሟሡուбик
- Աкυτи ትθኼ
- Еδቅዜι ሒзозвաсру вዱкаф цоժузеλ
- Օрፈф оጀесрէմቹ
- Λищ ሓщ уዔ
- Оքυмαсюσуሂ ерοцիгл θጾеψθ ቆч
- ጫևճፈзሗթቅчι ኟιшեքኡ νуቀадрυц
Limbahorganik kering yang dapat dijadikan bahan kerajinan ontohnya; kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai, agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam
Limbah organik adalah jenis sampah alami yang berasal dari tumbuhan atau bisa juga berasal dari hewan. Limbah ini muncul dalam berbagai bentuk, misalnya saja berbagai benda yang terbuat dari kayu, limbah makanan, limbah hijau, limbah kertas, kotoran, limbah manusia, dan limbah rumah jagal. Akan tetapi yang pasti sebagian besar berasal dari produk organik dan tidak berbahaya karena memang bersifat alamian. Tapi sebenarnya disisi lain ada bahaya serius yang terkait dengan pembuangannya ke tempat pembuangan sampah. Hal ini akibat kekurangan sifat oksigen, sampah organik mengalami proses dekomposisi anaerobik saat terkubur di TPA. Seiring waktu, semua sampah organik akan membusuk. Pengomposan adalah proses daur ulang yang terkontrol dan dipercepat untuk mendaur ulang bahan organik yang telah membusuk menjadi tanah yang kaya nutris. Pengertian limbah organik adalah bahan bekas yang dapat terurai secara hayati dan berasal dari tumbuhan atau hewan. Sampah biodegradable adalah bahan organik yang dapat dipecah menjadi karbondioksida, metana, atau molekul organik sederhana. Ketika limbah organik dibuang ke tempat pembuangan sampah, maka dalam hal ini akan mengalami dekomposisi anaerobik karena kekurangan oksigen dan menghasilkan metana. Saat dilepaskan ke atmosfer, metana 20 kali lebih kuat sebagai gas rumah kaca daripada karbon dioksida. Oleh karena itulah solusinya ialah dengan mendaur ulang limbah organik yang mampu mengurangi emisi rumah kaca sekaligus melestarikan sumber daya alam. Jenis Limbah Organik Pada dasarnya, penghasil limbah organik bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu Rumah Tangga Jenis limbah rumah tangga biasanya terdiri dari sisa-sisa makanan, baik yang sudah dimasak maupun yang belum dimasak, dan berbagai macam sampah taman. Seperti potongan rumput atau hiasan dari semak-semak dan pagar tanaman. Oleh karena itulah lazimnya limbah dapur rumah tangga ini seringkali tercampur dengan bahan non organik seperti kemasan plastik, yang tidak bisa teruraikan untuk dijadikan kompos. Solusinya ialah dengan memisahkan dari sumbernya masing-maing. Lantaran hal ini membuat daur ulang kedua jenis sampah tersebut jauh lebih mudah. Sampah rumah tangga atau rumah tangga biasanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil. Di negara berkembang, terdapat kandungan organik yang jauh lebih tinggi dalam limbah domestik. Diproduksi secara komersial Limbah yang dimaksud dalam hal ini adalah sampah yang dihasilkan di gedung-gedung kelembagaan dalam sebuah institusi pemerintahan. Seperti sekolah, hotel, dan restoran. Jumlah limbah di sini jauh lebih tinggi dan potensi untuk digunakan bersama dengan usaha skala kecil cukup baik. Adapun contohnya untuk limbah organik ini antara lain seperti bekas kertas untuk tugas makalah, kertas photocopy, makanan sisa dalam acara tertentu, dan lain sebagainya. Residu pertanian Residu pertanian adalah jenis limbah yang tersisa setelah pengolahan tanaman. Misalnya dalam hal ini seperti batang jagung, sekam padi, dedaunan, dan lain-lain. Ada berbagai macam aplikasi untuk limbah pertanian ini, mulai dari pembakaran sederhana dengan api terbuka hingga proses produksi energi kompleks yang menggunakan limbah ini sebagai stok bahan bakar. Contoh Limbah Organik Berdasarkan pembagian, berikut ini penjelasan singkat contoh limbah organik yang banyak dihasilkan baik dari rumah tangga, industri, dan kegiatan pertanian dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain; Sisa makanan sisa makanan Salah satu contoh limbah rumah tangga adalah sisa makanan merupakan limbah yang berasal dari sisa makanan yang kita buang. Misalnya saja seperti sisa nasi atau lauk-pauk yang tidak dihabiskan. Sisa sayuran sisa sayuran Salah satu contoh limbah organik basah adalah sisa sayuran. Sisa sayuran ini berasal dari berbagai jenis sayuran yang sudah tidak kita gunakan atau memang bagian sayuran yang tidak dapat dimasak sehingga harus dibuang. Misalnya ketika memasak sayur bayam biasanya kita ambil daunnya saja dan batangnya yang bagian atas, sedangkan batang yang dekat dengan akar kita buang. Duri atau tulang hewan duri ikan Untuk jenis limbah organik tulang hewan dan duriini berasal dari ikan maupun daging yang kita konsumsi dan kondisi dengan mudah kita temukan dalam berbagai rumah makan, hotel, tempat wisata, dan lain sebagainya. Buah busuk buah busuk Buah busuk merupakan salah satu jenis limbah organik yang berasal dari buah-buahan yang telah mengalami pembusukan. Kulit buah kulit buah Kulit buah biasanya adalah limbah berasal dari hasil kupasan buah yang kita konsumsi. Misalnya kulit pisang, kulit papaya, kulit mangga, kulit jeruk, dan lain-lain. Kulit telur kulit telur Bukan hanya kulit buah tapi kulit telur juga termasuk limbah organik yang bersifat kering. Tak jarang jenis limbah yang satu ini digunakan untuk membuat prakarya sehingga tidak terbuang sia-sia. Limbah organik ini sering di manfaatkan oleh masyarakat untuk membuat pupuk dan kerajinan yang dapat menambah nilai jual dari limbah ini. Ampas kopi ampas kopi Ampas kopi adalah limbah yang berasal dari kopi yang kita minum. Saat kita meminum kopi dan kopi tersebut telah habis, pada bagian dasar gelas kita akan melihat ampas kopi yang tertinggal Sobekan kertas sobekan kertas Sobkan keras merupakan salah satu jenis limbah yang berasal dari kertas-kerta yang sudah tidak digunakan, baik kerta dari lembaga sekolah, perkantoran, maupun kertas yang seringkali digunakan sebagai pembungkus makanan. Tisu bekas tisu bekas Tisu bekas juga termasuk limbah organik karena pada dasarnya bahan dasar yang digunakan untuk membuat tisu sama dengan kertas. Kardus bekas kardus bekas Kardus bekas sama halnya dengan kertas dan tisu, bahan dasar yang digunakan untuk membuat kardus juga berasal dari bubur kertas, sehingga kardus bekas termasuk dalam kategori limbah organik. Sisa kapas sisa kapas Bukan hanya sisa kertas tapi sisa kapas juga termasuk limbah organik yang biasanya dihasilkan dari bekas pembersihan make up. Potongan rambut potongan rambut Potongan rambut juga termasuk limbah organik karena tentunya sudah jelas bahwa berasal dari manusia. Limbah yang satu ini biasanya banyaj dihasilkan oleh usaha salon. Dedaunan dedaunan Tentunya kita sudah mengetahui dengan jelas bahwa limbah yang satu ini termasuk limbah organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang dapat diguanakan untuk membaut kompos. Ranting pohon ranting pohon Ranting pohon merupakan limbah organik yang berasal dari pepohonan yang biasanya berjatuhan karena diterpa angin. Potongan kayu potongan kayu Potongan kayu biasanya dihasilkan dari kegiatan pengolahan kayu yang digunakan untuk membuat bermacam-macam keperluan seperti furnitur, kegiatan tersebut misalnya produk kimia industri mebel. Rumput liar rumput liar Jenis limbah organik yang satu ini biasanya hasil penyiangan di kebun atau taman agar petumbumbuhan tanaman tidak terganggu karena adanya rumput-rumput liar tersebut. Jerami sisa jerami sisa Jerami sisa merupakan limbah organik yang berasal dari batang padi yang telah dipanen, yang lama-kelamaan akan mongering. Tongkol jagung tongkol jagung Bukan hanya batang padi tapi limbah pertanian yang satu ini juga termasuk limbah organik. Hal ini disebabkan tongkol jagung bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk pembuatan pupuk kompos. Kotoran hewan kotoran hewan Kotoran hewan merupakan limbah organik yang berasal dari hasil defekasi hewan yang dapat digunakan untuk membuat biogas. Kulit hewan kulit hewan Kulit hewan adalah limbah organik yang berasal dari kulit hewan, misalnya kulit ular yang digunakan untuk keperluan membuat tas. Nah, demikianlah artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan berbagai contoh limbah organik dari rumah tangga, industri, dan kegiatan pertanian yang sejatinya sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.
Kardusbekas bisa dijadikan apa? Berikut ini beberapa benda yang terbuat dari kardus dan bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang termasuk limbah organik? Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari tumbuhan atau hewan, dan bisa terurai secara alami. Karena pengertian itu, banyak orang mengira semua sampah organik yang dibuang begitu saja akan terurai dengan sendirinya. Padahal tidak semudah itu. Ada beberapa sampah organik yang sulit terurai dan malah mencemari lingkungan Contoh sampah sisa makanan Kredit foto iStock Memahami pentingnya memperlakukan sampah organik dengan benar itu diperlukan agar berbagai masalah lingkungan yang disebabkan oleh sampah bisa dikurangi. Melansir dari laman California Department of Resources, Recycling, and Recovery CalRecycle, sampah organik dibedakan menjadi empat kategori, yakni sisa makanan food waste, kertas padat pembungkus makanan food soiled paper, limbah kayu tidak berbahaya non-hazardous wood waste, dan sampah hijau green waste. Dari empat kategori ini, tidak semuanya bisa terurai dengan cepat dan aman bagi lingkungan. Selain keempat kategori itu, kotoran hewan, limbah pabrik kulit dan bangkai hewan, juga termasuk dalam sampah organik. Contents1 Sisa Makanan Food Waste2 Limbah Kayu Tidak Berbahaya Non-Hazardous Wood Waste3 Kertas Padat Pembungkus Makanan Food Soiled Paper4 Bahaya Sampah Organik yang Bisa Mencemari Lingkungan Sisa Makanan Food Waste Sampah organik sisa makanan yang sudah diolah berbeda dengan sampah sisa potongan sayur dan kulit buah yang belum diolah. Jika sisa potongan sayur, kulit buah, dan sisa potongan buah bisa dijadikan kompos dan eco enzyme dengan mudah, sisa makanan yang sudah diolah tidak bisa begitu saja dijadikan kompos atau eco enzyme. Sisa makanan seperti nasi, daging yang sudah dimasak, sup sayur yang tidak habis dimakan, dan makanan lainnya yang bersisa, berpotensi mencemari lingkungan. Terlebih jika sisa makanan itu dibuang bercampur dengan sampah lain dan berakhir menumpuk di TPA. Jika sampah sisa makanan ini menumpuk dan kekurangan oksigen, maka akan menghasilkan gas metana yang bisa meledak dalam jumlah tertentu. Selain itu, sampah sisa makanan ini juga mengundang hewan pengerat seperti tikus, lalat, kecoa, dan nyamuk, yang berpotensi menjadi sumber penyakit berbahaya dan menular. Cara terbaik untuk mengatasi sampah organik ini ialah dengan menghabiskan makanan, atau bisa juga memanfaatkannya untuk beternak maggot belatung yang dapat memakan sisa makanan yang busuk. Limbah Kayu Tidak Berbahaya Non-Hazardous Wood Waste Potongan kayu yang belum dicat/dilapisi, bambu, batok kelapa, dahan dan ranting, sebenarnya termasuk dalam kategori sampah organik yang bisa terurai. Tapi, ada hal yang bisa menjadikannya sampah organik yang sulit teruari. Salah satunya berdasarkan waktu yang cukup lama. Potongan kayu dari pohon misalnya, membutuhkan waktu kurang lebih 50-100 tahun untuk terurai jika dia utuh. Jika potongan kayu itu dipotong lagi menjadi ukuran yang lebih kecil, waktu yang dibutuhkan untuk terurai sekitar 6 bulan hingga 1 tahun. Waktu yang dibutuhkan limbah kayu untuk terurai dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis kayu, ukuran dan bagaimana cara menguraikannya. Jika kayu, bambu atau batok kelapa dijadikan serbuk atau potongan yang sangat kecil, maka dapat dijadikan bahan tambahan dalam kompos dan waktu terurainya jadi lebih cepat. Selain menjadi bahan tambahan kompos, limbah kayu yang sudah dipotong kecil juga bisa menjadi mulsa untuk tanaman. Kertas Padat Pembungkus Makanan Food Soiled Paper Kertas tisu, kertas, pembungkus, gelas kertas, kardus, karton wadah telur dan filter kopi, termasuk dalam kategori sampah organik ini. Semua barang itu bisa diuraikan secara alami, tapi butuh waktu yang berbeda-beda. Kertas membutuhkan waktu kurang lebih 2-6 pekan untuk terurai. Kantong kertas paper bag yang berwarna coklat tanpa pewarna, bisa terurai dalam 6-8 pekan. Sampah organik ini akan lebih mudah terurai jika dipotong menjadi potongan kecil, dan bisa dijadikan bahan sampah organik coklat dalam kompos. Selain tiga kategori sampah organik sulit terurai itu, ada sampah hijau green waste yang sangat mudah terurai. Contohnya adalah daun kering dan daun yang berguguran. Waktu yang dibutuhkan sampah hijau ini untuk terurai sangat cepat, hanya dalam beberapa pekan saja. Selain itu, sampah hijau ini juga bisa dijadikan kompos dan mulsa. Di sisi lain, kategori sampah organik yang agak sulit diuraikan, berisiko mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Gas metana yang dihasilkan dari sampah sisa makanan, dapat menyebabkan ledakan karena kurangnya oksigen dan paparan sinar matahari. Tumpukan sampah sisa makanan juga akan menghasilkan cairan leachate yang baru dan beracun. Cairan ini bisa mencemari air dan tanah di sekitar tumpukan sampah. Tidak hanya sampah sisa makanan, sampah organik lain yang membutuhkan waktu lama untuk terurai juga bisa berbahaya karena memenuhi ruang. Cara untuk mengurangi dampak dari bahaya sampah organik ini ialah dengan melakukan pemilahan sampah. Bukan hanya sekadar sampah organik dan anorganik saja, tapi juga memisahkan sampah-sampah organik dan memanfaatkannya kembali.
Beberapacontoh diantaranya yakni kertas, kardus, kayu bekas konstruksi, tisu, buah atau sayur sisa, nasi busuk dan lain sebagainya. 50 contoh limbah anorganik, apa saja yang termasuk limbah organik, bagaimana cara terbaik dalam mengolah limbah organik basah, bagaimanakah cara menangani sampah anorganik dan organik, bahan limbah
Dengan meningkatnya aktivitas manusia di planet bumi ini pasti jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan juga semakin meningkat. Sampah itu sendiri bisa diartikan sebagai semua barang yang telah dibuang oleh pemiliknya sebab tidak lagi digunakan lagi atau tidak dinginkan. Sampah sendiri secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua yaitu besar adalah organik atau anorganik Contoh sampah organik misalnya seperti sisa-sisa makanan, tulang ikan, dedaunan, dan lain-lain. Sedangkan contoh sampah anorganik misalnya plastik, karton dan logam. Meskipun demikian, sampah juga dapat dimanfaatkan kembali misalnya memakai kaleng bekas sebagai pot tanaman, memakai pakaian bekas sebagai lap, kerajinan tangan, dan lainnya. Sampah organik ialah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Salah satu ciri sampah organik adalah bisa mengalami pelapukan dekomposisi dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau sering disebut dengan kompos. Sedangkan arti sampah anorganik atau non organik ialah sampah yang berasal dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan barang tambang. Sampah anorganik tidak dapat terurai. Contoh Sampah Organik dan Anorganik Agar lebih memberikan pemahaman yang lebih mendetail, maka berikut ini adalah serangkaian contoh sampah organik dan anorganik yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sampah Organik Sampah Organik Berikut ini contoh sampah organik, antara lain Sisa-Sisa makanan Sisa-sisa makanan termasuk kedalam jenis sampah organik sebab sifatnya yang bisa didaur ulang kembali menjadi kompos. Kulit biji dari buah sayur Kulit biji dari buah sayur termasuk jenis sampah organik sebab kulit dan biji dari sayuran biasanya dapat terurai dengan sendirinya meski hanya dibuang begitu saja oleh para pedagang atau konsumen sayuran. Tulang ikan Tulang ikan termasuk jenis sampah dan biasanya sampah organik, yang biasanya dihasilkan oleh restoran – restoran penyaji makanan serba ikan. Kotoran hewan Kotoran hewan termasuk jenis sampah organik yang biasanya digunakan sebagai pupuk atau biogas alam. Misalnya kotoran sapi, yang merupakan bagian dari 10 buah contoh sampah organik yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas alam. Serabut Kelapa Serabut kelapa termasuk jenis sampah organic yang ternyata kini juga telah banak dimanfaatkan untuk keperluan industri otomotif. Kayu Kayu termasuk jenis sampah organik yang bagi sebagian besar orang mungkin sudah tidak berguna, tapi apabila berada di tangan orang yang kreatif, sampah kayu dapat diolah menjadi sumber energi yang terbarukan sebab mengandung sellulosa. Dedaunan Dedaunan yang rontok dari pohon termasuk jenis sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pupuk kompos, meskipun hanya dibiarkan dan tidak diberikan perawaatan tertentu. Rumput Rumput termasuk tumbuhan liar yang biasanya dapat kita jumpai di pekarangan rumah, tepi jalan, kebun, atau lahan pertanian. Rumput-rumput yang telah kita cabut termasuk jenis sampah organik yang dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos. Bangkai hewan Bangkai hewan termasuk jenis sampah organik yang mungkin tidak bisa kita manfaatkan, tapi bagi bakteri pengurai bangkai hewan adalah makananan mereka. Sampah organik dari rumah sakit Tak bisa kita pungkiri bahwa rumah sakit juga menjadi salah satu sumber sampah atau limbah yang mengharuskan kita untuk melakukan treatment tertentu untuk bisa mengurainya dan menyatu kembali dengan tanah. Sampah Anorganik Sampah Anorganik Berikut ini contoh sampah anorganik, antara lain Plastik Plastik termasuk sampah anorganik karena tidak bisa terurai. Jenis sampah yang satu ini telah menyebabkan permasalahan lingkungan, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Bukan hanya diperkotaan, tapi lautan pun telah tercemar oleh sampah-sampah plastik ini. Akibatnya bisa berdampak buruk terhadap hewan-hewan laut. Bahkan manusia pun bisa terkena dampaknya. Kaca Kaca termasuk sampah anorganik yang dapat berbahaya karena dapat melukai tubuh kita apabila terkena pecahannya. Berdasarkan hasil riset, Indonesia sendiri menghasilkan sampah kaca sebesar 12,7% dari total 64 juta ton per tahun. Kaleng Kaleng termasuk sampah anorganik yang tidak dapat terurai secara alami atau proses biologi. Kelng itu sendiri bisa diartikan sebagai lembaran baja yang dibalut timah. Seiring berkembangnya industri makanan dan minuman, kaleng pun semakin banyak digunakan untuk mengemas makanan dan minuman tersebut. Ban Karet Ban karet termasuk sampah anorganik yang juga tidak dapat terurai. Oleh sebab itu, biasanya ban karet yang sudah tidak digunakan sesuai peruntukannya bisa digunakan untuk membuat tempat sampah dengan didesain semenarik mungkin dengan motif yang bermacam-macam. Kain Sisa kain termasuk sampah anorganik yang bisa diolah kembali menjadi produk baru. Kain-kain bekas tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat sejumlah produk misalnya bantal, guling, boneka, selimut, dan masih banyak lainnya. Besi Sampah besi termasuk sampah anorganik yang dapat didaur ulang dengan cara meleburnya dan membentuknya kembali menjadi alat-alat yang baru. Kertas dan Kardus Kertas dan kardu termasuk sampah anorganik yang bisa didaur ulang dengan cara dibuat menjadi bubur kertas terlebih dahulu. Kertas hasil daur ulang memiliki kualitas yang cukuo baik dan bisa dimanfaatkan kembali. Styrofoam atau Polistiren Busa Sampah styrofoam termasuk sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan dengan cara diolah kembali menjadi barang yang keperluan sehari-hari, misalnya yaitu umtuk membuat gantungan baju, pigura, boneka, pot, tempat penampungan air, dan beragam produk daur ulang lainnya. Alumunium Sampah alumunium termasuk sampah anorganik yang membutuhkan waktu 80 sampai 200 tahun untuk bisa hancur dengan sendiirnya. Oleh sebab itu, sampah alumunium sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat sampah khusus besi agar dapat segera di daur ulang. Popok Popok termasuk sampah anorganik mengganggu penciuman apabila bocor dan juga mengganggu penciuman, popok juga bisa mengganggu lingkungan. Sampah popok tersebut setidaknya baru akan hancur setelah 450 sampai dengan 600 tahun. Bekas Alat Elektronik Berbagai bekas peralatan elektronik termasuk dalam sampah anorganik seperti halnya dengan ponsel, laptop, komputer, televisi, perangkat elektronik lainnya. Meskipun untuk bentuk sampah ini sendiri memiliki nilai jual yang tinggi tapi tetap saja tanpa adanya pemilahan yang pas akan sangat berbahaya bagi lingkungan. Demikianlah tadi artikel lengkap yang bisa kami sajikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan ragam contoh-contoh sampah organik dan sampah anorganik yang ada di lingkungan sekitar. Semoga bisa memberikan edukasi bagi kalian yang membutuhkannya. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah
kardus dan minyak bekas yang menjadi limbah organik. Namun, beberapa orang mendefinisikan sampah organik sebagai sampah yang sekedar berasal dari makhluk hidup (alami) dan bersifat mudah rusak
Ilustrasi Kardus Foto ThinkstockDibandingkan plastik, kardus merupakan bahan yang lebih ramah lingkungan karena mudah didaur ulang dan juga lebih mudah terurai. Kardus terbuat dari pulp bubur kertas, ada yang organik terbuat dari kayu, atau itu, kardus juga memiliki ukuran yang lebih besar sehingga bisa menampung lebih banyak barang dibandingkan tidak semua kardus bisa didaur ulang begitu saja. Ada baiknya kita terlebih dahulu mengenali jenis-jenis kardus dan bagaimana cara mendaur jenis, kardus dibagi menjadi dua, yang pertama adalah kardus bergelombang. Kardus ini biasanya dibentuk menjadi boks cokelat yang umumnya digunakan untuk mengemas barang. Kardus bergelombang terdiri dari tiga lapis kardus, sehingga lebih kuat dan tidak mudah kedua adalah kardus yang terbuat dari paperboard atau karton. Kardus seperti ini biasanya hanya terdiri dari satu lapis dan digunakan untuk boks sepatu atau Kardus di Festival Hari Buku Anak Foto ImeshKardus umumnya bisa didaur ulang kapan saja. Namun ada baiknya, bila kamu akan membawa kardusmu ke tempat daur ulang, tanyakan kardus seperti apa yang mereka terima untuk didaur kalanya pusat daur ulang hanya mau menerima kardus yang bersih tanpa label, sisa-sisa selotip, atau kardus yang masih bagus, tidak ada kerusakan atau daur ulang kardusKardus yang didaur ulang dapat berguna untuk kemudian dijadikan bubur kertas lagi dan dibuat menjadi kardus baru, sehingga selain mengurangi sampah, kardus daur ulang juga dapat mengurangi pohon yang harus ditebang untuk membuat bubur juga beberapa jenis kardus yang tidak bisa didaur ulang. Misalnya kotak bekas pizza atau makanan lainnya yang terkena minyak. Kardus seperti ini biasanya sudah tidak bisa lagi didaur ulang dan tidak berguna juga kardus bekas wadah jus atau susu yang sudah basah yang tidak bisa didaur ulang Foto Alexas_Fotos/PixabayNamun jangan khawatir. Kardus bekas makanan yang terkena minyak masih bisa digunakan untuk membuat hancurkan kardus-kardus itu menjadi potongan kecil dan tipis yang bisa dilakukan menggunakan bantuan penghancur kertas. Setelah itu, taburkan potongan kardus bersama dengan sampah organik lain seperti kulit buah-buahan atau sisa ini dapat menjaga lingkungan kita agar lebih sehat.
JenisLimbah Domestik. Menurut Ir. Hieronymus, B.S, menyebutkan jika limbah merupakan bahan buangan kegiatan manusia serta proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. PP Nomor 18 Tahun 1999 menyebutkan limbah merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan limbah domestik adalah limbah yang berasal dari tempat berikut : Rumah tangga.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. SMP Islam Cendekia Cianjur SICC Boarding SchoolRidho Hamzah, mengetahui apakah kertas bekas termasuk organik atau anorganik? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, akan dijelaskan dulu tentang sampah. Menurut Hartono 2008 6, sampah memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun prinsipnya, sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, dan gas. Sampah dapat diklasifikasikan menjadi a sampah organik yang mudah membusuk, seperti sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan. b Sampah organik yang tidak mudah membusuk, seperti kertas dan kayu. c Sampah anorganik, seperti plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi. Sampah berbahaya, seperti paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas Suryati, 2009 15. Sampah terbagi kepada dua kategori yaitu organik dan anorganik. Sugono 2008, menyebutkan bahwa organik berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup hewan atau tumbuhan, seperti minyak dan batu bara dan berhubungan dengan organisme hidup. Sedangkan anorganik mengenai atau terdiri atas benda selain manusia, tumbuhan, dan hewan; mengenai benda tidak hidup; dan elemen yang meliputi air, gas, asam, dan mineral, kecuali kata lain, sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya. Contohnya pecahan piring, gelas, kaca, batu batere, bekas plastik, bekas kertas, bekas makanan, dan minuman. Selain itu juga yang termasuk contoh sampah yaitu batang, ranting pohon yang jatuh, daun-daun yang berserakan, kotoran hewan, dan siswa dan siswi SMP Islam Cendekia Cianjur SICC diberi penyuluhan tentang pemisahan sampah organik dan anorganik pada Selasa, 18 Oktober 2016. Di ataranya yang mendapat perhatian serius yaitu sampah kertas, Mr. Roy menyebutkan bahwa kertas bekas bisa dimasukan ke tempat sampah organik karena bahan dasarnya dari pohon kayu dan dapat terurai dengan tanah. Sementara proses pembuatan kertas itu menggunakan zat kimia. Dari proses tersebut jadilah kertas. Beliau sangat menyayangkan, jika sampah kertas di lingkungan SICC dimasukan ke tempat sampah organik. Sampah kertas ini dapat bernilai ekonomis tinggi karena dapat di daur ulang, seperti menjadi kertas kembali, dibuat handicraft kerajinan tangan, dan bahkan dapat dijual. Atas dasar itu, beliau memutuskan bahwa sampah kertas di lingkungan SICC harus dimasukan ke tempat sampah Daftar PustakaHartono, Rudi. 2008. Penanganan dan Pengelolaan Penebar Swadaya PS.Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Teti. 2009. Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah. Jakarta Agromedia Pustaka. Lihat Humaniora Selengkapnya
O7bSbD2. nr3db6f1dn.pages.dev/556nr3db6f1dn.pages.dev/441nr3db6f1dn.pages.dev/520nr3db6f1dn.pages.dev/507nr3db6f1dn.pages.dev/438nr3db6f1dn.pages.dev/93nr3db6f1dn.pages.dev/99nr3db6f1dn.pages.dev/154
apakah kardus termasuk limbah organik